10 Bus Antar Jemaah Indonesia yang Sakit Safari Wukuf di Arafah

N Zaid - Haji 09/07/2022
Jemaah mengikuti safari wukuf. Foto Kemenag
Jemaah mengikuti safari wukuf. Foto Kemenag

Oase.id - Wukuf di Arafah adalah rangkaian ibadah haji yang paling penting seperti yang disabdakan Rasulullah ﷺ dalam sebuah hadist. “Haji adalah wukuf di Arafah.” (HR. An Nasai no. 3016, Tirmidzi no. 889, Ibnu Majah no. 3015).  Namun, bagaimana bila jemaah sedang sakit, atau misal sudah uzur sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan wukuf di Arafah sebagaimana biasa?

Wukuf adalah rukun haji yang harus dilakukan seluruh jemaah haji. Seseorang yang berhaji namun meninggalkan wukuf di Arafah, dianggap tidak mengerjakan haji.

Pelaksanaan wukuf dimulai dengan mendengarkan khotbah wukuf, kemudian dilanjutkan dengan salat jama'taqdim (pengmumpulan 2 salat) untuk salat Dzuhur & Ashar. Memperbanyak istighfar, zikir dan doa sesuai sunnah Rasulullah ﷺ.

Ustaz Muhammad AbduhTuasikal dalam tulisannya di laman Rumaysho menjelaskan sebagai berikut: Bahwa yang dimaksud wukuf adalah hadir dan berada di daerah mana saja di Arafah, walaupun dalam keadaan tidur, sadar, berkendaraan, duduk, berbaring atau berjalan, baik pula dalam keadaan suci atau tidak suci (seperti haidh, nifas atau junub) (Fiqih Sunnah, 1: 494).

Waktu dikatakan wukuf di Arafah adalah waktu mulai dari matahari tergelincir (waktu zawal) pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga waktu terbit fajar Shubuh (masuk waktu Shubuh) pada hari nahr (10 Dzulhijjah). Jika seseorang wukuf di Arafah selain waktu tersebut, wukufnya tidak sah berdasarkan kesepakatan para ulama (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 17: 49-50).

Safari Wukuf Ihtijad Pemerintah Indonesia

Sebelumnya, jemaah yang berhalangan karena sakit atau uzur tidak dapat mengikuti wukuf. Ini membuat pemerintah Indonesia melakukan terobosan baru dengan berihtijad menggelar safari wukuf pada 1985 bagi yang sakit. Sejak saat itu, pemerintah Indonesia rutin menyelenggarakan safari wukuf  saat musim haji hingga sekarang.

Untuk musim haji tahun ini 1443 H, jumlah anggota jemaah yang diberikan safari wukuf berjumlah 136 orang. 

"Untuk jemaah safari wukuf, sebanyak 31 jemaah disafariwukufkan dengan berbaring di bus, 104 jemaah dengan posisi duduk di bus, dan ada 1 jemaah yang disafariwukufkan oleh pihak Rumah Sakit Arab Saudi," papar Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Haji Alam Agoga Hasibuan, seperti dikutip dari laman Kemenag, Jumat (9/7).

Proses safari wukuf menggunakan 10 bus dan satu bus cadangan. Menurut Alam, setiap bus terdapat tim kesehatan. Seorang khatib, dan dua pembimbing ibadah juga ditugaskan di dalam bus.

"Di dalam bus dilakukan proses safari wukuf, mulai dari khutbah wukuf hingga salat jamak qashar Zuhur dan Asar, serta talbiyah, zikir, dan doa," jelas Alam.

Kasi Bimbingan Ibadah Haji Daker Makkah Anshor menambahkan, ada 30 tim safari wukuf dan sejumlah tim medis dari KKHI Daker Makkah yang diterjunkan. 

Mereka antara lain bertugas mulai dari membimbing niat thaharah/bersuci jemaah, termasuk tayammum. Tim Kesehatan KKHI juga membantu wudlu jemaah uzur. Bagi jemaah yang tidak bisa berwudlu, mereka dibantu bisa bertayamum.

"Tim KKHI juga membantu jemaah mengenakan pakaian ihram, baik untuk laki laki atau perempuan," jelas Anshor.

Tim bimbingan ibadah bertugas membantu melafalkan doa berihram, membimbing melafalkan niat salat sunnah ihram, membimbing niat haji, serta membimbing talbiyah sampai memasuki Arafah.

"Di setiap bus, ada petugas yang membacakan khutbah wuquf dan imam salat jamak qashar Zuhur dan Asar," ujar Anshor.

"Mereka juga membimbing jemaah uzur untuk memperbanyak talbiyah, zikir, dan doa selama berada di Arafah," sambungnya.

Anshor menanbahkan, proses safari wukuf, sejak keberangkatan dari KKHI menuju Arafah, lalu kembali ke KKHI ditargetkan berlangsung maksimal tiga jam. 


(ACF)
TAGs: Haji